Bluepoin.com – Kesulitan menentukan arah, indeks saham di Asia Senin (4/7) ditutup variatif (mixed), tertekan oleh kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi dan inflasi yang tetap tinggi. Rilis data ekonomi di berbagai negara dalam beberapa minggu belakangan ini telah memperlihatkan pelemahan aktivitas ekonomi yang semakin nyata.
Rilis data inflasi zona Euro yang di rilis hari Jumat lalu mencapai 8.6% Y/Y di bulan Juni, lebih cepat dari kenaikan 8.1% Y/Y di bulan Mei. Ini adalah tingkat inflasi tertinggi sejak 1997, pertama kali lembaga statistik Eropa (Eurostat) memantau inflasi zona Euro.
Sementara di AS, Indeks Kepercayaan Konsumen atau Consumer Confidence Index 9CCI) merosot ke level terendah dalam 16 bulan terakhir.
Ditambah lagi, pelemahan data sektor manufaktur memberi indikasi hal yang sama akan terjadi pada data pasar tenaga kerja AS (Non-Farm Payrolls atau NFP) untuk bulan Juni yang akan di rilis hari Jumat.
Pertumbuhan NFP diprediksi akan melambat dengan hanya bertambah 270,000 di bulan Juni di banding penambahan 390,000 di bulan Mei.
Federal Reserve Bank di kota Atlanta memproyeksikan pertumbuhan ekonomi (PDB) AS di 2Q22 akan kontraksi 2.1% Y/Y, indikasi bahwa ekonomi AS secara teknis sudah berada dalam resesi.
Sebelumnya, perhitungan akhir (final) data PDB 1Q22 AS yang di rilis pada hari Rabu minggu lalu keluar turun 1.6% Y/Y, kontraksi yang lebih parah dari estimasi sebelumnya.
Meskipun ada potensi terjadinya resesi ekonomi akibat pengetatan kebijakan moneter, ketua bank sentral AS (Federal Reserve) Jerome Powell minggu lalu mempertegas niat bank sentral untuk menjinakkan inflasi.
Investor saat ini mempersiapkan diri menghadapi sekali lagi kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 bps oleh Federal Reserve bulan ini sehingga suku bunga acuan akan berada di kisaran 3.25% – 3.50% akhir tahun 2022.
Indonesian Stock Market
Indeks saham gabungan Indonesia melanjutkan pelemahan sebesar 2,28% dikarenakan meningkatnya kekhawatiran akan resesi. Saham-saham bank besar dan bank digital menjadi penggerak penurunan terbesar. Terkhususnya untuk saham teknologi investor menghindari saham-saham growth stock seperti BUKA, GOTO, DCII dan MLPT.
Secara Teknikal IHSG sedang berada di area suppotnya, dan ada sedikit kenaikan saat penutupan bursa saham hari ini, diperkirakan pergerakan IHSG akan menguat pada rabu 5/7. Tapi perlu diperhatikan pula selain isu resesi yang berpengaruh terhadap pergerakan IHSG, adanya kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan juga menjadi penyebab dari penurunan IHSG hari ini.
Statistik
IHSG: 6,639.172 | -155.156 poin |(-2.28%)
Volume (Shares) : 19.225 Billion
Total Value (IDR) : 11.971 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,735.215 Trillion
Net Foreign Sell: 571.18 Bn
Saham naik : 109
Saham turun : 460
Sektor Penekanan Terbesar
Teknologi : -4.00%
Transportasi & Logistik: -3.57%
Konsumen Non Siklikal : -2.66%
Berikut Rekomendasi saham Pilihan Hari Ini Selasa ( 05/07 ) – Bluepoin.com
ASHA
BUY 160 – 170
TP1 175 – 180
TP2 188 – 195
TP3 202 – 210
SL IF CLOSE <155